Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

PELAYAN PENGHUNI RAHIM

  Ibu Ibu sayang kepadaku Ibu selalu membelikan mainan Ibu itu cantik, seperti bidadari Ibu itu baik, seperti ibu peri Ibu sayang semuanya, ayah dan kakak Ibu sangat pintar, Ibu selalu membantuku mengerjakan PR (Buku catatan Heri Supriyadi, kelas 3 SD Jatiroyo, 2002) ***** Entah malaikat mana yang mengantarkan secarik buku ini ke hadapanku. Entah mimpi apa aku semalam hingga kudapatkan suatu hal yang membuatku tercengang. Ya, entah nyata atau mimpi, hingga aku menemukan secarik kertas di antara tengah buku anakku, anak keduaku yang membuatku kembali tersadar akan sisi baikku sebagai seorang wanita.             Bukan, bukan! Aku bukan seorang wanita! Aku seorang durjana yang haus akan kegelapan. Aku Dasamuka! Lalu? Apakah aku seorang ibu? Tidak! Sebutan itu tak layak untukku! Aku wanita hiburan, aku tersesat.             Berkali-kali aku tersadar, namun dunia jahatku terlalu banyak untuk kukalahkan. Bagaimana tidak? Durjanaku telah memaksaku meninggal

BUKIT DUA PENJURU

Hijau mulai pudar ketika kabut bersekongkol mengusir kedamaian sesaat setelah langit menumpahkan tangisnya. Seperti hatiku yang telah dilucuti kehampaan serupa perasaan langit, saat aku kembali memandangi bukit dua pohon tempat kita beradu dulu. Aku terpaku pada kenangan yang jelas terekam di ujung sana, di antara hamparan ilalang yang nampak memutih dan bergoyang syahdu, tempat tawa dan canda berpendar. Aku harap kau ingat semua itu, disaat kita beruntai memandangi kedua pohon di dekat bukit yang nampak mengalun lirih penuh kerindangan. Di sinilah tempat kita mengejar hujan, mengukir waktu dan memadu kasih layaknya sepasang merpati yang sedang kasmaran, disaat kau sering menemaniku untuk menikmati senja menghadap barat, tepat diantara kedua pohon itu bertahta. Bahkan kau juga telah mengajakku untuk mengukir nama kita di tubuh pohon itu. Alvent & April. Bukit ini telah melekat, bahkan telah akrab dengan kedatangan kita. Apalagi kedua pohon itu. Adalah palem yang berada di

Prolog : Dari Jogja untuk Jambi

Saya tidak mempunyai banyak cerita dari berbagai daerah di Indonesia, karena saya baru satu kali meninggalkan tanah Jawa saya demi membawa nama baik almamater tercinta UNY ke tanah minang. “Dari Jogja untuk Jambi” Saat itu H-2 sebelum deadline terakhir pendaftaran dan pengiriman karya tulis. Saat saya mengalami sebuah kecelakaan kecil yang sampai saat ini luka itu masih membekas di kaki. Saya terburu-buru hendak mengejar lembar pengesahan demi kelengkapan administrasi karya tulis saya untuk dikirim ke Jambi. Mungkin bisa di bilang iseng-iseng berhadiah. Awalnya saya mengirim proposal karya tulis tersebut hanya sekedar formalitas mengingat saya yang tergabung ke dalam salah satu Unit Studi Penalaran di tingkat Universitas tetapi belum pernah mengikuti ajang perlombaan ke luar kota. Sampai akhirnya usaha saya tersebut membuahkan hasil dan mengantarkan saya ke kampus pinang masak. Sekali lagi, saya anak lokal dari Jawa Tengah, sekolah tidak pernah jauh-jauh dari area Kota Bersinar.

Tanah anak cucuku

Saat ini saya seorang mahasiswa S1 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Jika berbicara mengenai pendidikan di Indonesia sampai saat ini saya menjadi seorang mahasiswa, saya berfikir tidak ada yang salah dengan pendidikan di Indonesia. Dilihat dari kacamata kehidupan sehari-hari saya yang alhamdulillah lancar dalam studi. Hanya saja terhambat harus berhenti 1 tahun saat saya lulus smk sedang teman-teman saya sudah mendapat pekerjaan tetapi saya masih bertekad ingin melanjutkan studi. Entah bagaimana, apakah orang lain juga merasakan hal yang sama. Darimana datangnya kenikmatan ini, rasa syukur yang tiada henti. Apakah orang lain banyak yang lebih beruntung daripada saya atau tidak. Pendidikan yang katanya susah dijangkau, saya yang notabene dari keluarga yang biasa-biasa saja bisa duduk di Perguruan Tinggi. Sampai akhirnya saya harus terjun ke dalam masyarakat yang sesungguhnya. Menjadi mahasiswa. Awal dari kehidupan saya dimulai dari sini. Dari dahulu yang sejak seko

Hidup dengan dugaan

Hidup ini penuh dengan dugaan Kadang apa yang kita duga itu Kelak akan menjadi kenyataan Atau mungkin hanya akan menjadi mimpi Sering kali kita mengeluh akan banyak hal Mengeluh akan kurang sempurnanya hidup kita ini Mengeluh tentang semua kejadian yang kita alami Kadang semua itu kita lakukan di luar batas Hidup ini akan sempurna Jika kita berusaha untuk menyempurnakannya Beban yang kita alami akhir” ini Besok akan menjadi bekal Untuk kehidupan kita kelak Masalah, keributan, perbedaan pendapat Itu semua pelengkap dari kehidupan Yang sempat kita jalani bareng” Dan akan menjadi titik jenuh saat kita Berusaha mencari jalan yang lain Untuk kita menjalani hidup masing” April, 2014

Karena kalian beda masa

Karena kalian beda masa Selamat pagi kesunyian, pagi ini lagi lagi udara memaksaku untuk menghabiskan waktu malamku untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya saya lakukan dari hari kemarin. Hentakan dan cambukkan kebodohan yang selalu mengiringi hari-hariku. Dan aku ingin segera bangun untuk memastikan jika kebodohan itu hanya dalam mimpi. Apapun itu, apapun mimpi mimpi itu segerakan tubuh ini untuk mampu bangun. Karena itu hanyalah sebuah mimpi, setinggi apapun mimpiku itu jika aku hanya terus bermimpi dan tidak mau membangunkan tangan-tangan ini maka selamanya juga akan terus menjadi mimpi. Sekarang !! ya kapan lagi kalo tidak sekarang. Besok? Minggu depan? Tahun depan? Atau bahkan tidak sama sekali. Oohh menakutkan.  Selamat pagi kalian, penggerak pemuda pemudi bangsa. Kalian datang disaat yang sangat tepat. Selamat datang kawan lamaku. Bagaimana dengan kuliah kamu di Tangerang? Semoga masih bisa kamu sinkronkan dengan pekerjaanmu sekarang, tetaplah disini jangan menghil
Gambar
                                                                                                                LIGA MAHASISWA, Semarang March 2015                                               Dari Saya untuk kalian yang istimewa ♥ Setiap ada awal yang mempertemukan, sapalah dia dengan senyuman ♥ ♥ Saat ada kesempatan di depan, raihlah itu dengan penuh keyakinan ♥ Salam semangat untuk kita semua, Untuk kalian yang istimewa, senang bertemu, mengenal dan akan berjuang bersama kalian. Rasa syukur ini tercurah saat Saya melihat senyum dan semangat kawan-kawan sejak hari itu, kemarin, sekarang dan semoga sampai akhir nanti semuanya akan tetap bertahan. Terimakasih adalah hal yang ingin Saya sampaikan dengan sebuah ketulusan untuk teman-teman yang telah mempercayakan Sayadan telah berkenan untuk mengemban amanah ini bersama-sama dengan bernaung dalam kesatuan UKM Bulutangkis UNY tercinta. Rasa bangga hati yang Saya miliki karena bertemu dan mengenal teman-teman tid