CES dan mimipi yang tertunda


Saya mahasiswa semester 4 jurusan Pendidikan Luar Biasa di Universitas Negeri Yogyakarta. Saya anak kedua dari 2 bersaudara, punya kakak laki-laki yang sekarang harusnya sudah lulus tapi masih betah di kampus. Saya bukan anak kost dan setiap hari saya masih melakukan perjalanan klaten-jogja hampir 1jam. Bisa di lihat sendiri perbedaan antara anak kost dan anak yang tidak ngekost. Yaa, mungkin itu hanya saya yang merasakan sendiri. Saat teman-teman saya menyibukkan diri di kampus untuk berorganisasi dan berkarya di Ormawa maupun Student Center UNY sampai larut malam, itupun bukan menjadi kebiasaan saya. Karena kewajiban saya yang setiap hari masih harus pulang ke rumah yang menyebabkan keterbatasan waktu malam saya di kampus. Dan maksimal pulang pukul 22.00. Bisa dibilang saya juga seorang aktivis kampus. Semester 1 dan 2 saya ikut empat organisasi, semester 3 dan 4 ini saya mengurangi jatah berorganisasi saya menjadi hanya di dua organisasi karena mungkin amanah yang lebih besar dibanding semester sebelumnya.
Dua organisasi yang sampai saat ini masih saya pertahankan adalah UKM Bulutangkis UNY. Saya tidak tahu apa manfaat yang bisa saya rasakan saat ikut organisasi ini. Saya bukan atlet badminton, karena saya masuk ke organisasi ini karena memang hobby saya badminton. Sampai satu tahun saya menjabat sebagai sekretaris 2 di UKM ini. Semester ini saya sudah harus resend untuk ikut organisasi lain. Tapi saya rasa waktu satu tahun ini belum cukup bagi saya mendapatkan ilmu disana. Akhirnya posisi saya yang seperti itu yang mengharuskan saya untuk melanjutkan kepengurusan karena memang untuk sekretaris 2x menjabat. Dan tidak masalah bagi saya memang saya merasa belum berkontribusi banyak. Pada saat itu pula saya menjabat di UKM Penelitian UNY sebagai Staff Kesejahteraan Anggota yang saya rasa tahun ini pun saya juga harus resend karena merasa kurang sreg menjadi pengurus. Dan ini sudah benar-benar saya tekadkan kalau saya tidak akan lanjut di kepengurusan tahun ini. Tapi waktu berbicara lain,  Lagi-lagi saya harus remidi untuk kepengurusan tahun ini yang karena diamanahkan sebagai Koordinator Subbidang. Saya rasa untuk apa saya disini jika kepengurusan tahun kemarin pun amanah saya masih diragukan dan harus mengulang di tahun ini. UKM Penelitian, nama yang menjadi beban saya satu tahun kemarin. Orang-orang yang sangat hebat, hobby berkarya. Mereka berumahtangga di UKM ini dan sedangkan saya? Karena sebenarnya sampai saat ini pun jiwa saya di UKM Penelitian belum ada. Tapi it’s okay mungkin saya memang harus remidi untuk ini.
Akhirnya dua UKM ini lah yang saya pertahankan di tahun ini. Dan satu lagi organisasi yang saya tinggalkan walapun saya merasa saya juga belum berkontribusi banyak disini. Tapi entah kenapa saya benar-benar yakin kalau saya lanjut pun saya akan menomorduakannya lagi seperti tahun kemarin. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Luar Biasa yang saat itu saya menjabat sebagai Staff Pengembangan Keilmuan. Waktu satu tahun pun saya rasa sudah benar-benar cukup. Sejujurnya HIMA juga yang menjadi pertimbangan saya untuk sama-sama masuk di organisasi kampus tingkat fakultas berjajar dengan Keluarga Muslim Ilmu Pendidikan FIP UNY. Dua organisasi ini yang saya pertimbangkan di tahun pertama masuk kuliah. Tetapi ternyata hati saya lebih mantap di HIMA. Dan tahun ini saya ingin melanjutkan keinginan saya untuk masuk di KMIP tapi saya merasa ilmu saya masih kurang dan saya masih belum pantas bersanding dengan keluarga muslim di FIP. Dan sampai saat inipun niat saya tersebut masih saya urungkan. Dan entah kapan dan darimana keajaiban itu menjemput saya untuk mengikuti organisasi yang berada di ranah keagamaan. Doakan, semoga tahun besok saya benar-benar mantap masuk KMIP J
Itu cerita saya mengenai organisasi saya dikampus. Yang menyebabkan timbulnya mimpi-mimpi kecil lewat orang-orang besar yang sering saya temui di organisasi ini. Entah itu bisa dibilang seorang aktivis atau bukan, yang pasti saya belum bisa dibilang seorang akademis. Bisa jadi karena kesibukkan di organisasi yang sudah lumayan menyita banyak waktu dan kuliah saya pun keteteran. Target IPK yang belum terpenuhi. Dan bisa dibilang saya disini bukan kuliah nyambi berorganisasi, tapi berorganisasi nyambi kuliah. Padahal saya niat ke Jogja untuk kuliah bukan berorganisasi. Tapi apa boleh buat karena memang jiwa saya di organisasi. Dan saya rasa saya tidak akan mendapatkan apa-apa jika saya hanya kuliah dan kuliah.
Dan ini tentang mimpi-mimpi saya saat saya memutuskan untuk kembali menuntut ilmu di Kota Pelajar setelah 1 tahun bekerja sebagai admin di salah satu supermarket di Jogja. Keinginan saya untuk kuliah di UNY yang sempat tertunda karena saya belum diterima di kampus hijau ini akhirnya terwujud atas usaha dan doa saya di sela-sela kesibukan bekerja. Saya mahasiswa bidikmisi yang sampai saat ini belum menemukan kecocokan dengan teman-teman bidikmisi lain karena adanya perbedaan antara saya dengan teman teman lain. Entah mengapa, saya pun juga tidak tahu. Cita-cita saya sejak kecil adalah menjadi seorang guru. Memang benar-benar guru, itu sebabnya saya berkeinginan masuk ke kampus keguruan yang duluannya bernama Institut Keguruan Ilmu Pendidikan ini. Dua tahun mimpi saya kuliah di UNY tepatnya di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Yaa mimpi saya dari dulu adalah menjadi guru bahasa inggris, tapi ternyata anak-anak berkebutuhan khusus ini lebih membutuhkan saya. Saya sekarang sedang belajar memahami mereka. Dan saya rasa saya bisa.
CES Jogja. “ mencerdaskan orang sholih dan mensholihkan orang cerdas “. Saya suka sekali dengan semboyan ini. Saya bukan orang sholih yang ingin cerdas. Saya juga bukan orang cerdas yang ingin sholih. Karena saya memang benar-benar belum mempunyai keduanya. Dan saya ingin meraih keduanya itu disini, bersama teman-teman CES Jogja. Terkait dapat atau tidaknya kedua ilmu itu saat saya bernaung di CES nanti, setidaknya saya sudah pernah berjuang untuk mendapatkan kesholihan dan kecerdasan itu. Hari ini tepat umur saya 20 tahun. Dan mimpi saya hanyalah saya berharap saya mendapatkan sahabat-sahabat terbaik yang bisa menuntut saya meraih harapan-harapan saya. J Bismillah.
Yogyakarta, 13 Februari 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kekuatan batin :D

dari Jogja untuk Surabaya :)